Reinier de Ridder baru saja dibuat babak belur di laga terakhirnya. Usai kekalahan pertamanya, ia bicara soal evolusi yang mendewasakan.
Catatan 16 laga tak terkalahkan sang atlet berjuluk “The Dutch Knight” baru saja kandas di tangan Anatoly Malykhin di laga puncak One Fight Night 5 pada awal Desember ini. Terlebih, De Ridder kalah dengan mengenaskan usai dihujani bogem keras bertubi-tubi yang membuat wasit Olivier Coste harus menghentikan laga di menit 4:35 ronde pertama. Ia pun sampai ditandu sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Setelah laga keras itu, De Ridder pun mulai menyambut para fans yang bersimpati padanya. Lewat unggahan di Instagram pekan lalu, De Ridder mengaku siap bangkit dari keterpurukan.
“Izinkan saya menyampaikan tentang apa yang saya pikirkan. Laga ini tak berjalan seperti yang saya bayangkan,” buka De Ridder dalam video yang berisi sambutan dari keluarga dan orang terdekatnya.
Selain buka suara, atlet perwakilan Combat Brothers itu juga menyebut soal risiko dari profesi yang dijalaninya sebagai seniman bela diri.
“Ini adalah risiko yang saya ambil setiap saya menjejakkan kaki ke atas arena, dan saya punya alasan untuk mengambil resiko itu. Alasannya adalah karena saya ingin melakukan sesuatu yang spesial dengan hidup saya. Saya pribadi tak perlu bertarung untuk menghidupi keluargaku, tapi saya tetap melakukannya dan kadang memberatkan mereka,” ujar sang atlet berumur 32 tahun itu.
Sebagai orang yang mengejar renjana di olahraga bela diri campuran, De Ridder memang memiliki kemampuan Brazilian Jiu-jitsu elite yang bisa menaklukkan lawan apapun. Hanya harus diakui, skillset itu tak berarti banyak untuk sang bintang Rusia.
Namun, De Ridder tidak melihat kekalahan perdananya sebagai jurang tinggi. Sebaliknya, sang grappler Belanda menjadikan hal itu sebagai motivasi menuju versi terbaru dari De Ridder.
“Setelah ini saya akan merasa malu jika tidak menggunakan kemampuanku untuk menjadi orang yang lebih baik. Mungkin hal ini adalah apa yang saya butuhkan untuk evolusiku berikutnya,” ujar De Ridder.
Berkaca dari laga terakhirnya, ia dan tim akan menganalisa apa yang dibutuhkan untuk menjadi lebih baik lagi.
“Saya akan menggunakan kekalahan ini untuk mencapai tingkatan berikutnya. Satu-satunya cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan keahlianku, yaitu bekerja keras,” pungkasnya.
Faktanya, kekalahan perdana De Ridder itu tetap tak membuat sang bintang Belanda kehilangan tajinya. Dengan raihan rekor profesional 16-1, Juara Dunia One Middleweight itu tetap menjadi ancaman bagi divisi yang bisa dijangkaunya.
