Graham Potter tidak tinggal diam dengan krisis yang kini dihadapi Chelsea. Sang manajer telah melakukan rapat darurat dengan empat pemain senior Chelsea untuk membahas kondisi terkini klub.
Chelsea menang dengan skor 2-0 atas Bournemouth pada laga pertamanya usai jeda Piala Dunia 2022. Namun, pada tiga laga setelahnya, Chelsea meraih hasil buruk. Chelsea sekali imbang dan dua kali kalah.
Pada laga terakhir, Chelsea kalah dengan skor 4-0 dari Manchester City dan mereka harus angkat koper dari Piala FA. Hasil buruk dan menjadi pukulan yang telak bagi Chelsea.
Sementara itu, di Premier League, Chelsea kini berada di posisi ke-10 klasemen dengan 25 poin dari 17 laga yang dimainkan. Lalu, apa yang terjadi dengan Tuchel dan empat pemain senior?
Graham Potter Mencari Solusi Masalah Chelsea
Awal karier Chelsea bersama Graham Potter berjalan cukup mulus. Pada sembilan laga awal, The Blues tidak tersentuh kekalahan. Mereka enam kali menang dan tiga kali imbang. Namun, mulai laga ke-10, Chelsea limbung.
Sembilan laga terakhir, Chelsea hanya dua kali menang. Thiago Silva dan kolega enam kali kalah dan sekali imbang. Hasil yang buruk untuk klub sekelas Chelsea.
Graham Potter tidak tinggal diam dengan situasi yang terjadi. Dikutip dari The Mirror, Potter baru saja membuat upaya penting. Potter menggelar rapat darurat dengan empat pemain senior: Thiago, Cesar Azpilicueta, Jorginho, dan Mateo Kovacic.
“Kami memiliki percakapan yang sangat bagus,” kata Potter. Pada pertemuan itu, Potter mencari prespektif lain soal kondisi di klub. Potter mendengarkan dari sudut pemain dan berharap mendapatkan aspek positif agar klub segera bangkit.
Jadi Pelatih Chelsea itu Sulit, Bos!
Jose Mourinho pernah mengatakan bahwa menjadi manajer Chelsea adalah pekerjaan yang mudah. Sebab, Mourinho selalu mampu memberikan gelar juara. Namun, Graham Potter punya pendapat yang berbeda dengan Mourinho.
“Ini pekerjaan yang sulit. Lihat rekan-rekan saya di posisi yang sama, orang-orang seperti Pep (Guardiola) dan Jurgen Klopp mendapat kritik di awal karier mereka,” terang Potter
“Selalu ada tekanan, dan semakin tinggi Anda melangkah, terutama di klub seperti Chelsea dengan sejarah dan tradisi seperti itu, dan tuntutannya, maka tentu saja ada kegaduhan dan kritik,” ujar eks manajer Brighton tersebut.