gunung semeru erupsi

Gunung Semeru di Jawa Timur, dilaporkan mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas serta abu setinggi sekitar 700 meter. Ketua Tim Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ahmad Basuki mengatakan saat ini berstatus level III (siaga).

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” katanya saat dikonfirmasi. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Juga : 2 Pesawat Hercules TNI Bawa Bantuan Ke Palestina

“Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” kata Ahmad Basuki.

Dia menerangkan letusan Semeru pada Rabu ini terjadi pukul 10.53 WIB. “Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah selatan dan barat daya,” ujar Basuki Awan panas Semeru termati memiliki jarak luncur 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi kurang lebih dua menit 22 detik,” ujarnya.

Gunung Semeru Erupsi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi dengan mengeluarkan letusan setinggi 1.500 meter. Letusan yang terjadi pada Minggu (1/10/2023), pukul 06.33 WIB, ini mengarah ke wilayah ke tenggara atau kawasan Besuk Kobokan. Dilansir detikJatim, meski mengeluarkan letusan, tidak terjadi hujan abu di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada di level tiga atau siaga.

“Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Gunung Semeru mengeluarkan letusan setinggi 1.500 meter ke arah tenggara. Status Gunung Semeru masih level 3 atau siaga,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo kepada detikJatim, Minggu (1/10).

Petugas mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara di kawasan Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. Selain itu, mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara di kawasan Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak,” pesan Wawan.

Gunung Semeru Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1 Kilometer, Masyarakat Diminta Waspada

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur mengalami erupsi dan meluncurkan awan panas hingga sejauh satu kilometer ke arah Besuk Kobokan. Menurut laporan PVMBG, peristiwa erupsi Gunung Semeru tersebut terjadi pada Rabu (8/11/2023) sekitar pukul 10.53 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, menyampaikan bahwa erupsi terekam di seismograf berdurasi 142 detik dan memiliki amplitudo maksimum 22 mm. Menurut dia, tinggi kolom letusan kurang lebih 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abunya berwarna putih, kelabu, hingga coklat, tebal, dan condong ke arah selatan dan barat daya,” kata Ghufron dikutip dalam siaran pers PVMBG pada Rabu (8/11/2023). Adapun Gunung Semeru dari 1 Januari hingga 8 November 2023 terekam mengalami 39 kali erupsi. Status gunung api itu saat ini berada di Level III atau Siaga. PVMBG menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 17 kilometer dari puncak karena berpotensi terkena dampak awan panas dan aliran lahar. Selain itu, PVMBG meminta warga tidak beraktivitas di area dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran serta guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama, sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.