Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron mahjong ways 3 Wahid meminta kepada Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) untuk perlihatkan surat tugas capres no urut 2 Prabowo Subianto kepada Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Nusron merespons Timnas Amin yang menuding Gus Miftah memperoleh surat tugas berasal dari Prabowo untuk melaksanakan silaturahmi bersama dengan para alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam video yang beredar, nampak Gus Miftah membagi-bagikan uang, agar Timnas Amin menduga ada praktek money politics di sana.
“Suruh perlihatkan saja surat tugasnya berasal dari Prabowo atau berasal dari TKN,” ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/1/2024).
“Kalau sudi di cek Bawaslu silakan saja. Sebaiknya kembalikan saja sesuai bersama dengan UU Pemilu,” sambungnya.
Namun, Nusron mengingatkan bahwa tim kampanye haruslah orang-orang yang memperoleh SK berasal dari paslon atau partai pengusung. Dia mempersilakan agar Gus Miftah di cek apakah masuk ke TKN Prabowo-Gibran atau tidak.
“Yang namanya tim kampanye itu adalah tim yang mendapat SK berasal dari paslon atau berasal dari partai koalisi pengusung yang didaftarkan ke KPU. Silakan saja dicek,” imbuhnya.
Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) no urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) menduga Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah udah melaksanakan money politics atau politik uang. Diketahui, video Gus Miftah melaksanakan bagi-bagi uang kepada penduduk bersama dengan latar belakang seseorang yang membentangkan kaus bergambarkan capres no urut 2, Prabowo Subianto viral di sarana sosial.
Juru Bicara Timnas Amin Iwan Tarigan mengungkapkan, Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji itu memperoleh surat tugas berasal dari Prabowo untuk melaksanakan silaturahmi bersama dengan para alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan seluruh rakyat Indonesia.
Surat tugas kepada Gus Miftah tertanggal 8 September 2023 itu diberikan Prabowo untuk memperoleh doa restu dan perlindungan para tokoh penduduk dan penduduk dalam penentuan presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga:
5 Jenis Olahraga Terbaru yang Dijamin Nggak Bakal Bikin Kamu Bosan
Soal “Ndasmu Etik” Prabowo, Jubir Sebut Bercanda
“Artinya bersama dengan surat tugas tersebut, patut dikira uang yang dibagikan oleh Gus Miftah di Pamekasan adalah money politics untuk mendapat suara kyai dan pesatren di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Iwan.
Terkait momen ini, Timnas Amin meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melaksanakan investigasi secara transparan terhadap pembagian uang yang dikira berlangsung di Madura itu.
Terlebih, kata Iwan, udah sebagian kali pasangan no urut 2 dikira melaksanakan pelanggaran yang tidak ditindaklanjuti oleh lembaga pengawas Pemilu.
“Agar seluruh paham dan terang benderang maka Bawaslu harus melaksanakan investigasi dan pengawasan agar keyakinan kepada Bawaslu lagi meningkat sesudah sebagian kali dugaan pelanggaran pasangan calon no urut 2 berujung tidak ada tindakan yang real dalam pengawasan,” kata Iwan.
“Apabila hal berikut dibiarkan, maka dan kualitas Pemilu 2024 menjadi tidak lebih baik,” tutur Jubir Timnas Amin itu.
Bantahan Gus Miftah
Gus Miftah udah memberi tambahan klarifikasi tentang video viral dirinya bagi-bagi uang. Gus Miftah mengatakan, bagi-bagi uang itu berlangsung saat dirinya diundang oleh Haji Her di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
“Itu adalah acara saya di Pamekasan atas undangan Haji Her, entrepreneur tembakau top di Pamekasan,” kata Gus Miftah.
Kendati demikian, Gus Miftah tak menyebut kapan perihal tersebut. Ia berujar bahwa Haji Her miliki tradisi sedekah hampir setiap hari.
“Kebetulan saya diundang pas bagi-bagi duit. Diminta Haji Her untuk bagi-bagi duit, matang saya tolak? Minimal saya sanggup pahalanya, bagi-bagi,” ujar Gus Miftah.
Uang dalam bagi-bagi uang itu, menurut Gus Miftah, berasal berasal dari Haji Her dan tidak ada kaitannya bersama dengan apa pun.
“Itu kok ada kaosnya Pak Prabowo dan sebagainya. Silakan tanya yang mem-video dan yang mempunyai kaos, maksudnya apa,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah kemudian meyakinkan bahwa dirinya bukan anggota berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres no urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya bukan TKN. Mau money politic kok terang-terangan? Kalau money politic, ya sembunyi-sembunyi,” ujarnya. Sebagai informasi, Gus Miftah di awalnya pernah menyampaikan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
Bahkan, Gus Miftah sempat mengajak group nahdliyin kultural untuk mendukung pasangan ini. Ia mengatakan, Prabowo-Gibran miliki perhatian besar kepada para kiai, terhitung kiai kampung yang sepanjang ini jarang tersentuh.