Beredar kabar adanya kasus dugaan pelecehan di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dialami mahasiswa baru. Kabar itu viral di akun media sosial X (dahulu Twitter) @UNYmfs dan membuat heboh netizen. Dalam postingan itu, pelecehan diduga dilakukan anggota BEM FMIPA UNY. Postingan tersebut juga melampirkan foto tangkapan layar percakapan chat.
“Aku ga nyangka kuliah di /uny malah direndahin kaya gini… Jadi aku maba dan kenalan sama kating ini dari bulan Februari, waktu itu kenal karena acara fakultas. Kukira dia baik, ternyata dia cab*l, aku udh dilecehin sama dia dari Oktober, sampe sekarang,” tulis postingan yang kini telah dihapus.
Ketua BEM FMIPA UNY 2023 Doni Setyawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya salah satu pengurus yang dituduh melakukan pelecehan seksual. “Untuk yang tertuduh itu memang pengurus BEM seperti yang informasi beredar,” kata Doni saat ditemui wartawan, di FMIPA UNY, Jumat (10/11/2023). Untuk saat ini pihak BEM masih melakukan konfirmasi dan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial.
“Informasi yang ada di medsos itu masih bias sehingga perlu adanya konfirmasi, klarifikasi dan lainnya biar untuk keputusan itu bisa dikatakan lebih fair,” ucapnya. Sementara saat ditanya terkait status keanggotaan di BEM apakah dinonaktifkan atau tidak, Doni tidak menjawab dengan gamblang. Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya FMIPA UNY, Ali Mahmudi, juga sedang mengumpulkan informasi.
“Sampai saat ini kami masih mencari informasi terkait itu, dan apapun kebijakan keputusan, tindaklanjut harus berdasarkan informasi yang valid. Sementara informasi yang diperoleh di medsos tidak bisa dijadikan dasar karena memang terbatas, dan kemudian sudah hilang kabarnya,” kata Ali ditemui wartawan, Jumat (10/11/2023).
Pihak Dekanat FMIPA siang tadi juga telah melakukan klarifikasi terhadap terduga pelaku. Ali menyebut dari klarifikasi itu dia tidak menemukan bukti adanya chat seperti yang beredar di media sosial.”Kami tidak menemukan apapun dan kami harus melindungi siapapun, kehormatan (siapapun),” katanya. Meski demikian, dia belum mau buru-buru menarik kesimpulan.
“Saya belum bisa membuktikan (fitnah atau bukan). Tapi kalau ada indikasi itu (kekerasan seksual) bisa saja kami bertindak, koordinasi dengan tim UNY menindaklanjuti dalam rangka melindungi mahasiswa kami,” ucapnya. Sementara itu, terduga pelaku MF membantah melakukan kekerasan seksual seperti yang dituduhkan di media sosial. “Adapun atas tuduhan tersebut saya merasa sangat dirugikan, dan saya siap menempuh jalur hukum dan pada orang yang melakukan tuduhan tersebut,” kata MF.
Untuk membuktikan tidak bersalah, dia mempersilakan ponselnya diperiksa. “Untuk tuduhan-tuduhan tersebut seperti yang saya bilang mau dilakukan seperti apa silakan, cek hp saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa,” pungkasnya.
Viral Dugaan Kekerasan Seksual di UNY Libatkan Anggota BEM
Salah seorang pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diduga melakukan kekerasan seksual kepada mahasiswi juniornya. Kasus dugaan kekerasan seksual ini diunggah akun media sosial X, @laavanyaisvara, lewat dua buah tangkapan layar percakapan yang sempat diunggah akun @UNYmfs.
“inpo, tolong diusut sampe tuntas ya min. kalo bener tolong kasih pendampingan buat sendernya karena ini udah keterlaluan banget,” tulis akun @laavanyaisvara, Kamis (9/11). Tangkapan layar yang diunggah salah satunya berisi percakapan dua orang via WhatsApp. Intinya, seorang mahasiswa baru mengaku menjadi korban pencabulan oleh kakak tingkat yang dirinya kenal lewat sebuah acara fakultas.
Mahasiswa tersebut juga mengaku selama ini tak berani buka suara lantaran diancam, hingga berkali-kali dilukai sampai membuatnya berniat mengakhiri hidup. Orang tersebut tak berani menguak identitas kakak tingkatnya, namun mencantumkan nomor induk mahasiswa yang kemudian mengarah kepada sosok berinisial MF, anggota BEM FMIPA UNY angkatan 2023.
Ketua BEM FMIPA UNY 2023, Doni Setyawan membenarkan jika MF merupakan salah satu anggotanya. Namun, ia belum bisa memastikan kebenaran dari unggahan tersebut. Doni menyebut pihaknya akan berkoordinasi lintas jajaran BEM serta pihak kampus. Menurutnya, akan ada Satgas yang bertugas mengumpulkan informasi menyangkut dugaan kekerasan seksual tersebut.
Baca Juga : Komunitas Bike to Work Cabut Predikat Jakarta Sebagai Kota Yang Ramah Bagi Pesepeda
“Informasi yang ada di medsos itu masih bias sehingga perlu adanya konfirmasi klarifikasi dan lainnya biar untuk keputusan itu bisa dikatakan lebih fair,” kata Doni di Kampus UNY, Jumat. Sementara MF membantah melakukan tindak kekerasan seksual terhadap salah seorang adik tingkatnya. MF mengaku merasa dituduh atau difitnah lewat unggahan soal dugaan tindak pencabulan mahasiswa baru oleh kakak tingkatnya yang beredar di media sosial X (Twitter).
“Saya izin klarifikasi, di sini saya tidak melakukan kekerasan seksual dan tidak pernah melakukan kekerasan seksual apapun itu, pada siapapun,” kata MF ditemui di kampus UNY, Jumat. Mahasiswa semester V itu mengaku sangat amat dirugikan dengan adanya unggahan yang kemudian menggiring peselancar dunia maya memburu identitasnya.
MF bercerita karena unggahan itu hidupnya jadi penuh kekhawatiran. Dia mengaku banyak orang mencari, meretas akun media sosial miliknya, bahkan sampai mendatangi kost dan mengancam melakukan kekerasan fisik. “Saya merasa terancam dari orang-orang yang tidak memahami atau pun yang tidak memikirkan dulu terhadap berita (unggahan) yang tersebar ini,” katanya.
“Saya siap menempuh jalur hukum, dan pada orang yang melakukan tuduhan tersebut saya minta iktikad baiknya karena ini telah mencoreng nama baik saya karena ini telah menyebar ke mana-mana,” pungkas MF.