Beberapa jenis virus seperti COVID-19 atau virus corona yang sedang merebak, disebarkan melalui cairan droplet dari batuk atau bersin.
Cairan ini dapat menempel di permukaan objek atau mendarat di tubuh orang hingga akhirnya menular. Ada juga virus seperti tuberkulosis dan influenza yang dapat tersebar melalui udara (airborne).
Penggunaan masker anti virus saat batuk dan bersin sangat penting agar cairan mengandung kuman tidak jatuh ke benda di sekitarnya dan dipegang oleh orang lain. Selain itu, masker dapat melindungi kamu dari percikan air penderita penyakit tersebut atau udara kotor yang berpotensi membawa bakteri.
Menggunakan masker sehari-hari dapat juga mencegah pengguna yang sering memegang bagian wajah seperti mulut dan hidung. Faktor ini dapat mengurangi risiko penyebaran berbagai kuman dan bakteri berbahaya.
Dengan banyaknya jenis masker anti virus di pasaran, sulit untuk memilih mana yang tepat untuk kamu. Yuk, simak di bawah ini untuk memahami perbedaan jenis masker kesehatan untuk mencegah penyebaran virus penyakit!
- Masker Bedah 3 Ply
Masker bedah atau surgical mask adalah jenis masker medis yang sering dipakai oleh petugas medis.
Tipe masker ini biasanya digunakan saat perawatan atau sesi operasi untuk mencegah penyebaran bakteri melalui percikan air liur atau lendir.
Masker bedah umumnya memiliki tiga lapisan yang bersifat anti air dan berfungsi memfilter kuman.
Masker ini cocok dan mudah untuk digunakan tiap hari, namun disarankan untuk diganti setelah sekali pakai atau ketika sudah lembab. Masker bedah dapat dibeli dalam set untuk harga lebih murah.
- Masker N95
Jenis Masker kesehatan N95 merupakan tipe masker pernapasan. Harga masker N95 biasanya lebih mahal daripada masker bedah karena kualitasnya yang lebih superior.
Seperti namanya, masker ini dapat menyaring 95% kuman dengan penggunaan yang tepat. Selain itu, masker anti virus ini dapat mencegah partikel PM 2.5 (berukuran 2.5 mikrometer).
Ukuran partikel tersebut sering terdapat di udara dan menyebabkan deposit plak pada hidung, paru-paru, dan bahkan pembuluh darah arteri. Sisi tepi masker N95 lebih rapat, sehingga partikel dan bakteri tidak mudah masuk maupun keluar.
Namun, karena kerapatannya, masker N95 tidak cocok untuk digunakan sehari-hari, terutama pada anak-anak, karena sifatnya yang sulit untuk bernapas saat dipakai.
- Masker N99
Masker N99 memiliki ciri khas yang mirip dengan N95, namun dapat menyaring 99% dari partikel PM 2.5 yang berbahaya. Artinya, masker N99 lebih superior melindungi kamu dari penyebaran bakteri dan virus seperti COVID-19.
Agar lebih mudah bernapas, pilih masker N99 yang memiliki dua buah katup (double-valve) untuk sirkulasi udara yang lebih baik.
Masker N99 merupakan jenis masker medis yang sering digunakan di rumah sakit untuk pencegahan penyakit tuberkulosis dan virus flu lainnya.
Mirip dengan masker N lainnya, masker N99 biasanya berbahan kertas atau serat sehingga disarankan untuk menggantinya setiap hari.