Janin cegukan ditandai dengan hentakan lembut dari dalam perut yang biasanya terjadi berkali-kali dengan jeda. Selain itu, akan muncul sensasi rasa berkedut atau kejang kecil dari dalam rahim.
Cegukan pada janin merupakan pertanda jika mereka berkembang dengan baik. Ini adalah pergerakan diafragma bayi, yakni otot yang memisahkan rongga dada dan perut ketika mereka mulai belajar bernapas.
Ada berbagai kondisi yang menyebabkan janin mengalami cegukan. Seperti refleks janin dan pertanda bahwa sistem pernapasan serta sistem sarafnya sedang berada dalam perkembangan yang normal.
Penyebab Janin Cegukan dalam Kandungan
Janin cegukan dalam kandungan adalah kondisi yang terjadi ketika kehamilan menginjak usia 8 hingga 10 minggu. Kondisi tersebut berbarengan dengan kemampuan janin untuk mengisap dan menelan.
Janin cegukan juga merupakan tonggak perkembangan janin yang seiring dengan pertumbuhannya, seperti:
- Sistem pernapasan
Janin cegukan bisa menjadi pertanda peningkatan kemampuan bayi dalam menghirup dan menghembuskan cairan ketuban. Ini adalah pertanda baik bahwa diafragma mereka berkembang dengan baik. Proses tersebut dimulai ketika kehamilan menginjak minggu ke-10.
- Sistem saraf
Cegukan janin menunjukkan aktivasi saraf yang mengontrol diafragma. Cara tersebut memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang mereka melakukan tugasnya dengan baik. Sederhananya, cegukan menjadi isyarat jika bayi memiliki perkembangan neurologis yang mumpuni untuk bertahan hidup di luar rahim.
- Refleks bayi
Selain bernapas, bayi di dalam kandungan juga berlatih menyusu, mengisap jempol, dan menguap. Semua aktivitas ini juga menyebabkan janin cegukan.