komunitas sepeda

Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia mencabut predikat ‘Kota Ramah Sepeda’ untuk DKI Jakarta yang sebelumnya diberikan pada 2021. Pencabutan itu disebut berdasarkan evaluasi selama satu tahun terakhir.

“Selasa 7 November 2023, anugerah tersebut kami batalkan dan kami cabut kembali, serta menyatakan Kota Jakarta gugur mendapat predikat sebagai Kota Ramah Sepeda,” demikian unggahan akun X (Twitter) resmi B2W Indonesia, dikutip Kamis (9/11). B2W Indonesia mengatakan pencabutan predikat Kota Ramah Sepeda untuk Jakarta dan merupakan hasil evaluasi selama satu tahun terakhir.

Menurut komunitas, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono justru menggusur kebijakan-kebijakan sebelumnya dan banyak langkah yang bertolak belakang dengan semangat penghargaan tersebut. “Kami berpandangan tidaklah baik–hanya akan jadi lelucon yang tidak lucu–mempertahankan penghargaan itu, sedangkan kondisi nyatanya, saat ini, sangat jauh dari apa yang dinilai baik ketika penghargaan diberikan,” lanjut mereka.

B2W Indonesia menjelaskan alasan mendasar pencabutan predikat Kota Ramah Sepeda untuk Jakarta yakni pemangkasan anggaran untuk jalur sepeda dari semula Rp38 miliar dan diusulkan jari Rp0 pada November 2022. Kemudian, pengaspalan 18 ruas jalan di Jakarta dengan dalih menyambut Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN. B2W Indonesia menilai pengaspalan itu menutup jalur sepeda yang ada dan tidak dikembalikan ke keadaan semula.

Baca Juga : Gunung Semeru Di Jatim Erupsi, Warga Diminta Untuk Waspada

Selain itu, adanya pembongkaran cone stick yang membatasi 13 ruas jalur sepeda oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Oktober 2023. “Pengalihan alokasi anggaran pembangunan jalur sepeda Rp 4.513.936.931 dalam pembahasan draf Anggaran Pemerintah dan Belanja Daerah 2024 ke pos pengurangan/pengalihan. Tidak ada anggaran untuk pembangunan jalur sepeda baru,” ujar mereka.

Saat ditanya soal sikap B2W, Heru meminta pers menanyakan hal tersebut kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku penyedia jalur sepeda. Heru menegaskan dirinya tak pernah melarang pembangunan jalur sepeda. “Tanya sama Dishub. Kalau perlu dibangun jalur sepeda ya bangun,” kata Heru di Studio Jakarta Satu Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta, Rabu (8/11).

B2W Indonesia sebelumnya menganugerahkan DKI Jakarta sebagai Kota Ramah Sepeda lantaran berhasil membangun budaya bersepeda berbasis keamanan, keselamatan dan kenyamanan, khususnya dalam membangun jalur sepeda.

Pada 2019, Jakarta satu-satunya kota yang berani mengeluarkan perda khusus tentang penyediaan lajur sepeda. Bahkan, Jakarta berani menargetkan pembangunan jalur sepeda sepanjang 500 km dengan anggaran Rp119 miliar untuk mewujudkan Kota Ramah Sepeda.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan penghargaan itu diberikan pada 2021 silam lantaran B2W Indonesia menilai Jakarta telah memenuhi kriteria salah satunya soal penambahan jalur sepeda. Setelah memenuhi target pembangunan jalur sepeda, kata dia, Pemprov DKI Jakarta tak bisa melakukan penambahan secara terus menerus tanpa adanya perencanaan yang jelas.

“Ditambah tetap kemudian kita melihat oh target sudah terpenuhi, maka yang dilakukan sekarang adalah mempertahankan agar jalur sepeda itu tetap baik dalam kondisi baik, dan memperhatikan aspek tadi, kenyamanan, keamanan,” kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis. Syafrin mengeklaim telah melibatkan komunitas pesepeda termasuk B2W Indonesia dalam menyusun rencana penambahan jalur sepeda.

Ia berkata mereka telah menyepakati pembangunan 500 kilometer jalur sepeda yang ditargetkan rampung pada 2026 mendatang. “Sampai saat ini sekarang tentu pada saat kita menyusun rencana jalur sepeda seluruh NGO dilibatkan termasuk teman-teman B2W, teman-teman IPDP semuanya masuk perencanaan itu,” ucap Syafrin.