Mendengkur biasanya hanya dianggap sebagai kebiasaan buruk saat tidur karena mengganggu orang di sekitar. Meski cukup umum terjadi, mendengkur tak boleh dianggap sepele karena terkadang bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang berbahaya.
Kebiasaan tidur mendengkur bisa dialami oleh siapa saja, tetapi hal ini umumnya terjadi pada pria dan orang yang obesitas. Kondisi ini kemungkinan diakibatkan oleh kelebihan lemak yang menumpuk di sekitar leher sehingga menyebabkan aliran napas terganggu saat tidur.
Saat mendengkur, seseorang bisa mengalami sleep apnea, dengan ciri utamanya adalah mendengkur hingga terbangun. Selain karena obesitas, kebiasaan mendengkur juga bisa disebabkan oleh kelelahan atau kondisi medis lain, seperti deviasi septum, kelainan bentuk hidung, tenggorokan, atau mulut, dan sinusitis.
Mendengkur dan Risiko Penyakit yang Menyertainya
Sebagian orang mungkin memiliki amandel maupun lidah besar yang dapat mempersempit atau menghalangi jalan napas sehingga menyebabkan dengkuran saat tidur. Selain itu, Anda juga berisiko tidur mendengkur jika sering mengosumsi minuman keras atau memiiki riwayat mendengkur di dalam keluarga.
Pada kasus tertentu, mendengkur bisa berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit berbahaya, seperti:
- Gangguan pernapasan
Orang yang sering sering mengorok saat tidur berisiko tinggi untuk mengalami obstructive sleep apnea (OSA) atau apnea tidur obstruktif.
Penderita OSA bisa berhenti bernapas selama 10–20 detik saat mereka tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan akibat jalan napas tertutup dan mengurangi kadar oksigen dalam tubuh.
Obstructive sleep apnea merupakan masalah kesehatan serius yang perlu diwaspadai. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa henti jantung mendadak yang dapat menyebabkan kematian.
- GERD
Orang yang sering tidur mendengkur dan mengalami sleep apnea juga bisa lebih berisiko mengalami penyakit asam lambung (GERD). Kondisi ini terjadi ketika dinding otot lambung dan kerongkongan menjadi lemah, sehingga makanan dan yang dicerna lambung beserta asam lambung naik kembali ke kerongongan.
- Sakit kepala dan insomnia
Berbagai riset menyebutkan bahwa orang yang tidur mendengkur karena sleep apnea lebih sering mengalami gangguan tidur atau insomnia dan keluhan sakit kepala. Hal ini karena kualitas tidur yang buruk akibat mendengkur serta jumlah oksigen yang berkurang di dalam tubuh. - Stroke
Orang yang sering mendengkur juga bisa lebih berisiko mengalami sumbatan atau penyempitan pembuluh darah di leher dan otak. Hal ini lama kelamaan bisa memicu terjadinya stroke. Risiko terjadinya stroke akan lebih tinggi, apabila orang yang mendengkur juga memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
- Gangguan irama jantung
Riset menyebutkan bahwa orang yang mengalami apnea tidur obstruktif dalam jangka panjang bisa mengalami pembesaran jantung. Hal ini kemudian bisa meningkatkan risiko terjadinya aritmia atau gangguan irama jantung.