Ada beragam obat kolesterol yang bagus dan ampuh untuk mengatasi kolesterol tinggi dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke. Namun, penggunaan obat kolesterol harus berdasarkan anjuran dokter untuk memaksimalkan efektivitasnya.
Kolesterol tinggi adalah kondisi ketika total kadar kolesterol dalam darah lebih dari 200 mg/dL. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, yaitu dengan menjaga pola makan dan berolahraga, biasanya menjadi hal pertama yang disarankan dokter untuk menurunkan kolesterol.
Akan tetapi, saat cara alami menurunkan kolesterol tersebut tidak cukup menurunkan kadar kolesterol, dokter akan meresepkan obat kolesterol yang bagus. Obat kolesterol juga akan diresepkan jika penderita kolesterol tinggi berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke.
Obat Kolesterol yang Bagus dan Ampuh
Obat kolesterol di apotek yang diresepkan dokter dapat berupa obat tunggal atau kombinasi dua jenis obat kolesterol. Pemberian obat kolesterol yang bagus biasanya disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan pasien, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat kolesterol yang bagus:
- Statin
Obat golongan statin merupakan obat yang paling umum diresepkan untuk mengatasi kolesterol tinggi. Statin bekerja dengan cara menghambat enzim yang dibutuhkan hati untuk memproduksi kolesterol, sehingga kadar kolesterol di dalam tubuh pun berkurang.
Statin merupakan obat kolesterol yang bagus dan ampuh, tetapi sebagian orang dapat mengalami reaksi efek samping, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan nyeri otot atau pegal-pegal.
Statin tersedia dalam bentuk tablet yang diminum 1 kali sehari. Obat kolesterol yang termasuk dalam golongan statin di antaranya adalah atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pitavastatin, dan simvastatin.
- Penghambat penyerapan kolesterol
Obat penghambat penyerapan kolesterol atau ezetimibe bekerja di usus dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol yang berasal dari makanan. Selain itu, obat kolesterol yang bagus ini juga dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan mengurangi trigliserida.
Ezetimibe tersedia dalam bentuk tablet yang diminum 1 kali sehari. Penggunaannya dapat dikombinasikan dengan statin.
Reaksi efek samping yang dapat timbul dari mengonsumsi obat ini adalah diare, nyeri perut, nyeri sendi, dan kelelahan.
- Pengikat asam empedu
Asam empedu adalah cairan yang membantu proses pencernaan dan diproduksi di hati menggunakan kolesterol dari darah. Mengonsumsi obat pengikat asam empedu dapat mengikat cairan ini, sehingga hanya sedikit terserap oleh usus.
Berkurangnya asam empedu yang diserap di usus akan membuat hati mengubah lebih banyak kolesterol menjadi asam empedu. Dengan demikian, kadar kolesterol dalam darah juga dapat berkurang.