Polidaktili termasuk salah satu kelainan bawaan lahir yang paling umum terjadi dan dialami oleh sekitar 1 dari 1000 bayi. Pada kondisi ini, bayi lahir dengan jari berjumlah lebih dari 5. Polidaktili bisa terjadi pada salah satu maupun kedua tangan atau kaki.
Istilah polidaktili berasal dari bahasa Yunani, yaitu “polys” yang berarti banyak dan “daktylos” yang berarti jari. Kelainan bawaan ini bisa menurun dalam keluarga. Jadi, seorang anak berisiko mengalami polidaktili bila orang tuanya juga memiliki kelainan ini.
Penanganan Polidaktili
Jika ditemukan polidaktili saat bayi lahir, dokter akan memeriksa posisi dan komponen jari tambahan untuk menentukan jenis polidaktili dan memperkirakan jenis penanganan apa yang sesuai. Dokter juga akan memeriksa kondisi organ tubuh yang lain untuk memastikan apakah polidaktili merupakan bagian dari sindrom tertentu atau tidak.
Polidaktili sebenarnya bisa dibiarkan hingga dewasa tanpa menimbulkan masalah kesehatan, terutama pada kasus yang tidak melibatkan kelainan di organ lain. Namun, kebanyakan polidaktili perlu untuk ditangani sebelum anak berusia 2 tahun.
Penanganan yang cepat ini dibutuhkan agar anak tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas yang melibatkan jari tangan, misalnya menulis atau mengetik, dan bisa mengenakan sepatu yang pas dengan ukuran kakinya.
Penanganan polidaktili terbagi menjadi 2, yaitu:
Klip vaskular
Jika jari tambahan hanya terdiri dari jaringan lunak, dokter bisa menempelkan klip vaskular di pangkal jari tambahan ini. Layaknya klip pada tali pusar, klip ini akan menghentikan aliran darah, sehingga menyebabkan jaringan lunak mati. Setelah kering, jari tambahan akan tanggal dari jari yang normal.
Operasi
Operasi polidaktili merupakan teknik pembedahan untuk membuang jari tambahan yang berbentuk seperti jari sungguhan, bukan hanya jaringan lunak. Operasi polidaktili biasanya merupakan operasi sederhana dan tidak memerlukan rawat inap.
Namun, ini kembali lagi ke tingkat kerumitan operasi. Jika jari tambahan berbentuk utuh dan persis seperti jari biasa, tingkat kerumitan operasi mungkin akan lebih tinggi. Hal ini untuk memastikan bahwa setelah operasi, tangan atau kaki bisa berfungsi dengan baik.
Tangan atau kaki yang sudah dioperasi mungkin perlu dipakaikan gips atau bidai hingga beberapa minggu. Setelah luka operasi sudah sembuh, dokter mungkin juga akan menyarankan terapi fisik maupun terapi okupasi, terutama jika polidaktili terjadi di tangan. Tujuan terapi fisik maupun terapi okupasi adalah agar anggota gerak bisa cepat pulih dan segera berfungsi seperti biasa.